Jumat, 16 Juni 2017

Lebah Klanceng





 

        Lebah Klanceng, Apis Trigona, Kelulut, Kalulut adalah jenis lebah yang mempunyai ukuran lebih kecil dari lalat.lebah tanpa sengat yang biasa membuat koloni di dalam batang bambu dan batang-batang kayu. Madu yang dihasilkan dari lebah Klanceng ini lebih berkhasiat terutama karena kandungan propolis alaminya. Disamping itu lebah ini madunya sedikit, tidak sebanyak jenis lebah bersengat yaitu lebah apis cerana, mellifera, atau lebah hutan apis dorsata. sehingga harga madu klanceng di pasaran  lebih mahal di banding madu lebah jenis lainnya.



         Sampai saat ini, tak banyak yang tahu kalau  madu lebah Klanceng , memiliki manfaat besar dalam menjaga kesehatan. Manfaat dari madu laceng, selain bermanfaat untuk stamina tubuh dan mengandung dha untuk anak-anak, juga dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Dibandingkan dengan madu biasa, rasa madu Klanceng/Trigona tidak selalu manis. Bahkan, kebanyakan madu klanceng/Trigona mempunyai aroma dan rasa asem, ada juga yang pahit. Aroma dan rasanya  tergantung dari musim buah dimana lebah tersebut menghisap tepungsari yang terdapat pada bunga.


         Budi daya lebah Klanceng ini merupakan peluang usaha cukup menggiurkan karena meskipun harganya lebih mahal dibanding madu dari jenis lebah lainnya, tetapi masih banyak diburu orang mengingat khasiatnya. Dari sisi perawatannyapun relatif mudah.
Lebah klanceng atau Trigona di budidaya dalam kotak-kotak kayu yang dilubangi atau batang pohon yang dilubangi. Semuanya dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan lubang-lubang alamiah kayu, bambu di hutan yang disukai lebah Klanceng/Trigona. Dalam satu kotak koloni lebah menghasilkan kurang lebih 250 ml yang dipanen setiap  4 bulan sekali.
Hewan ini cocok dibudidayakan di kebun-kebun rumah di pedesaan, juga didaerah perbukitan seperti di perbukitan menoreh wilayah Kabupaten Kulon Progo (Galur, Girimulyo, Kalibawang, Kokap, Lendah, Panjatan,Nanggulan, Pengasih, Samigaluh, Sentolo, Temon, dan wates) , wilayah perbukitan Imogiri ( Mangunan, Dlingo ), sekitar Merapi ( Turgo, Tritis, Ngandong ) Wonosari dll. Daerah Istimewa Yogyakarta.


        Dalam pengambilan madunya hingga kini belum ada cara yang praktis. Biasanya dengan cara memilih sisir yang berisi madu lalu dikeluarkan dengan cara memeras. Dengan demikian, sebagian madu masih tercampur Bee Polen sehingga terlihat kurang jernih.